ARD NUSANTARA.COM, ADV - Bulan suci Ramadhan telah tiba. Saatnya umat Muslim di seluruh dunia untuk berpuasa. Selain meningkatkan keimanan, berpuasa juga memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan. Supaya kedua tujuan itu dapat tercapai, perlu pengaturan pola makan secara khusus. Jum'at (14/4/2023).
Selaku Kepala dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Indragiri hilir (Inhil) Rahmi Indrasuri, melalui Mery Folina SKM, Nutrisionis Seksi Kesehatan Keluarga (Kesga) dan Gizi Dinas Kesehatan, menyampaikan, Pola makan dapat diartikan suatu kebiasaan menetap dalam hubungan dengan konsumsi makan yaitu berdasarkan jenis bahan makanan seperti makanan pokok, sumber protein, sayur, buah dan frekuensi makan. Pola makan dapat mengarah pada pola makan sehat dan tidak sehat.
"Dengan demikian Pola makan yang tidak sehat selama puasa ramadhan seperti sering mengkonsumsi makanan siap saji, melewatkan makan sahur dan mengkonsumsi makanan dengan porsi yang berlebihan. Pola makan yang sehat adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud antara lain untuk mempertahankan kesehatan dan status gizi selama berpuasa dengan mengatur asupan gizi saat berbuka dan sahur.," Ujar Mery Folina SKM, Nutrisionis Seksi Kesehatan Keluarga (Kesga) dan Gizi Dinas Kesehatan.
Lanjutnya, selama berpuasa, pola makan akan berubah, karena hanya diperbolehkan makan saat pagi sebelum terbit fajar dan menjelang malam hari. Lambung dibiarkan kosong selama sekitar 13 jam, Umumnya, tubuh memerlukan waktu 3-5 hari untuk beradaptasi dengan pola makan yang baru ini. Meski lambung kosong belasan jam, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tubuh akan tetap memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas.
"Energi tersebut berasal dari cadangan energi berupa lemak yang tersimpan di bawah kulit, serta glikogen yang tersimpan di otot dan hati dan dari aspek gizi, puasa paling tidak akan mengurangi asupan zat gizi, terutama energi, sekitar 20-30 persen,"katanya.
Terakhir, Untuk penyesuaian pola makan secara perlahan diperlukan mengingat terdapat perubahan pada proses metabolisme. itu,
"Selain memperhatikan jenis makanan, kita juga dianjurkan untuk mengkonsumsi buah dan sayur untuk mencukupi mineral dan vitamin dalam tubuh," Tuturnya Mery Folina SKM, Nutrisionis Seksi Kesehatan Keluarga (Kesga) dan Gizi Dinas Kesehatan.(Adv)
