ARDnusantara.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkap utang perusahaan untuk pengadaan beras telah mencapai Rp 7 triliun. Hal ini diungkapkan usai melakukan rapat dengan Komisi IV DPR RI.
"Itungan persisnya saya nggak tau ya, karena ini masing pengadaan-pengadaan. Berapa kemarin itu Rp 7 triliun," ungkapnya kepada wartawan, di Kompleks DPR RI, Senin (3/4/2023).
Sementara utang pemerintah ke Bulog sisanya tinggal Rp 2,6 triliun. Buwas mengatakan utang sejak dari 2020, namun sebagian sudah dibayarkan.
Perum Bulog sendiri sejauh ini memang sering kali melakukan pinjaman ke bank-bank Himbara untuk membeli beras. Pembelian itu baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Hal ini pernah diakui oleh Buwas dalam rapat kerja dengan Kementerian Pertanian dan Komisi IV DPR RI pekan lalu. Dalam rapat hari ini saja, Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin juga menyinggung utang Bulog yang semakin meningkat.
Awalnya Sudin mempertanyakan kepada Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi apakah pemerintah sudah menyiapkan dana untuk Bulog membeli beras impor. Ia meminta agar Bulog jangan sampai meminjam uang terus ke bank hingga bunganya meningkat.
"Jangan sampai bulog disuruh nombok in dulu belinya dengan uang pinjaman bulog. bunganya bunga komersial," jelasnya.
Sudin meminta agar Arief mengatakan kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menanyakan soal anggaran impor beras.
"Jadi nanti tolong kalau rapat sama Presiden, ada Menteri Keuangan, uangnya sudah siap belum? Jangan nanti Bulog suruh menalangi dulu, belinya dengan uang pinjaman Bulog, yang mana mohon maaf ini kalau saya sampaikan. Kalau soal utang, ini utangnya sudah seleher, bunganya bunga komersial. Tolong tanyakan lagi pada rapat nanti," pungkas Sudin.
Source: detikfinance