ARDNUSANTARA.COM, ADV - Dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indragiri hilir (inhil) ingatkan posyandu tidak sepelekan ukuran, berat, tinggi badan anak karena seluruh posyandu agar pendataan yang digunakan dalam percepatan penurunan stunting semakin akurat. Jum'at (19/5/23).
Kepala Dinkes inhil Rahmi Indrasuri melalui, Sub Koordinator Kesehatan Keluarga (Kesga) dan Gizi Rini Indriani. meminta, agar pengukuran berat badan dan tinggi badan yang dilakukan oleh bidan maupun tenaga kesehatan dapat dilakukan dengan benar dan sesuai tata laksana yang berlaku. Sebab data-data itu akan disusun menjadi Studi Status Gizi Indonesia (SSGI).
“Saya minta para kader di posyandu untuk mengukur tinggi atau panjang serta berat bayi secara benar sehingga hasilnya akurat. Sebab, hasil pengukuran tinggi serta berat bayi akan digunakan untuk menentukan tingkat prevalensi stunting di Indonesia,"ujar Sub Koordinator Kesehatan Keluarga (Kesga) dan Gizi Rini Indriani.
Lanjutnya, Apabila pengukuran tidak dilakukan dengan benar dan terjadi kesalahan pengukuran, maka tidak akan menutup kemungkinan tenaga kesehatan dapat salah mendiagnosa seorang anak yang sehat, masuk dalam kategori mengalami kekerdilan atau stunting.
Sebab dalam salah satu kasus, pengukuran disebabkan oleh kaki anak bergerak-gerak pada saat pengukuran. Padahal untuk mengukur tinggi anak, badan harus lurus.
“Itu pasti hasil ukurnya akan lebih pendek. Karena itu, petugas yang mengukur bisa dikumpulkan dahulu agar memiliki pemahaman cara pengukuran yang benar,” katanya.
Ia berharap semua posyandu mau bekerja sama mengukur tumbuh kembang anak secara cermat. Ia juga mengajak keluarga yang memiliki anak balita dan baduta datang ke posyandu untuk melakukan pengukuran.
“Apabila yang datang lebih dari 80 persen. Kualitas data yang diperoleh akan semakin bagus,” Harapnya Sub Koordinator Kesehatan Keluarga (Kesga) dan Gizi Rini Indriani.(Adv)