ARDNUSANTARA.COM, ADV - Pemerintah canangkan Penimbangan Bulanan Nasional Terintegrasi menjadi gerakan bersama. Gerakan tersebut bertujuan untuk mempercepat penurunan stunting di Indonesia.
Gerakan itu posyandu (pos pelayanan terpadu) merupakan upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan anak. Tujuan utama posyandu adalah mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan, atau setelahnya melalui pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan dilaksanakan oleh kader-kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang meliputi penimbangan dan pengukuran Bayi dan cek kehamilan, kegiatan di aula Kantor Desa Harapan makmur, Senin pagi (22/5/23).
Mengenai hal demikian, kepala Dinkes inhil Rahmi indrasuri, menyampaikan, kegiatan itu merupakan penanganan stunting ini menjadi prioritas utama di Kementerian Kesehatan. Hal yang perlu diperbaiki adalah waktu penimbangan anak, sebelumnya diukur 5 tahun sekali harus diubah menjadi 1 bulan sekali dans saling bekerjasama dengan BKKBN.
“Terkait penanganan stunting kami bertanggung jawab di intervensi spesifik sebesar 30%. Sisanya 70% intervensi sensitif di bawah koordinasi BKKBN,” ujarnya Kadis Dinkes Inhil Rahmi indrasuri, Skm MKl, saat dikonfirmasi awak media.
Kendati demikian, Kabid BKKBN, Drs H Asril menanggapi, intervensi pada anak setelah lahir. menekankan jangan sampai anak stunting.
“Ketika bayi sudah lahir ini harus dijaga gizinya yaitu dengan ditimbang berat badannya harus sebulan sekali. Saya tekankan yang penting jangan nunggu stunting,” ucapnya Kabid BKKBN, Drs H Asril dengan Singkat.(Adv)