ARDnusantara.com, TEMBILAHAN, Ungkapan Kalimat "Kenyang Sehari Lapar Setahun Kemudian" Hendaknya patut menjadi perhatian kita sebagai individu yang memiliki mata hati, serta naluri yang tajam, untuk memilih calon pemimpin yang kelak akan menjadi penentu arah kebijakan masa depan kehidupan bangsa lima tahun kedepan.
Bukan tanpa alasan, jika kita memilih seorang calon pemimpin yang kelak akan mewakili suara negeri ini hanya berorientasi pada materi yang di berikan , bukan pada ide dan gagasan cemerlang, yang kemudian diaplikasikan saat menduduki jabatan, maka mereka akan menilai harga diri kita hanya sebatas receh yang harus tergadaikan.
Sementara orang tua yang telah mendidik kita bersusah payah membanting tulang, berkeringat, hingga berdarah hanya agar kita bisa mendapatkan kehidupan yang layak seperti keluarga lainnya, harus ternodai dengan nilai rupiah yang hanya cukup untuk membeli beberapa kilo bawang.
Sungguh mereka akan sangat kecewa ketika mengetahui bahwa anak-anak yang telah dengan ikhlas di didik, di sekolahkan sehingga menjadi orang yang di bisa dibanggakan oleh keluarga, akhirnya harus mencoreng harga dirinya dan keluarga karena menerima imbalan yang tak mungkin cukup untuk biaya hidup dua hari kedepan.
Sebagai anak bangsa yang peduli akan hadirnya calon pemimpin yang benar-benar lahir atas dasar kemurnian fikiran serta ketulusan hati untuk memperbaiki keadaan, memperjuangkan segala bentuk kebijakan yang berkeadilan, sudah saatnya lah kita menentukan pilihan kepada orang-orang yang benar-benar bisa diandalkan.
Mungkin sebahagian dari kita pasti akan bertanya apakah ada calon pemimpin seperti itu hari ini, yang benar-benar akan memperjuangkan nasib kita kedepan? Jawabannya tentu masih banyak.
Karakter calon pemimpin seperti ini lebih berorientasi kepada keikhlasan tanpa pamrih untuk memperjuangkan kehendak masyarakat kebanyakan.
Mereka berbuat bukan hanya atas sekedar ungkapan retorika serta janji belaka, namun memiliki terobosan nyata pada masyarakat yang membutuhkan.
Sudah saatnya kita memiliki kepedulian menolak segala bentuk ajakan dan tawaran dengan niatan agar mereka dipilih namun kemudian kita akan dilupakan untuk lima tahun kedepan.
Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang memiliki moral dan etika yang cemerlang untuk tidak tergoda oleh tawaran politik uang, setidaknya untuk diri dan keluarga yang ada di lingkungan dimana kita hidup saling berdampingan.
Penulis : Fitra Andriyan