google.com, pub-5820561844112673, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Iklan

Dinas Kesehatan Inhil Berupaya Untuk Menekan Angka Stunting di Kabupaten Indragiri Hilir

Monday, August 5, 2024 | August 05, 2024 WIB Last Updated 2024-09-11T23:31:11Z

ARDnusantara.com, INHIL - Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir (Dinkes Inhil) Provinsi Riau terus berupaya untuk menekan angka stunting di Kabupaten Indragiri Hilir. 

Hal tersebut disampaikan Kadinkes Inhil Rahmi Indrasuri, S.KM.,M.KL usai membuka pelaksanaan rapat evaluasi program anak di salah satu hotel yang ada di Kabupaten Inhil. 

Rahmi menjelaskan, bahwa Stunting atau keterlambatan pertumbuhan merupakan masalah gizi kronis yang sering terjadi pada anak-anak di dunia, termasuk Indonesia. Stunting sendiri, dapat terlihat ketika anak memiliki tinggi badan lebih pendek dari tinggi badan normal yang seharusnya dimiliki oleh anak pada usia yang sama. 

"Pada kasus anak yang mengalami stunting, tidak hanya pertumbuhan fisik yang berbeda dari anak seusianya, tetapi juga dapat mempengaruhi perkembangan kognitif dan kemampuan belajar anak. Berangkat dari kondisi dan urgensi tersebut, penting bagi kita semua untuk saling bekerjasama dalam melindungi generasi penerus bangsa dari stunting," jelasnya. 

Lebih lanjut, Kadinkes Inhil Rahmi Indrasuri menuturkan tips mencegah stunting pada anak yang merupakan  generasi penerus yang sehat dan bebas dari stunting. 

Berikut ini merupakan Tips ABCDE yang dapat digunakan untuk meminimalisir potensi stunting pada anak, diantaranya adalah: 

1. (A) Aktif minum Tablet Tambah Darah (TTD) 

Konsumsi TTD bagi remaja putri 1 tablet seminggu sekali. 

Konsumsi TTD bagi Ibu hamil 1 tablet setiap hari (minimal 90 tablet selama kehamilan) 

2.   (B) Bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali 

Periksa kehamilan minimal 6 (enam) kali, 2 (dua) kali oleh dokter menggunakan USG 

3.  (C) Cukupi konsumsi protein hewani 

 Konsumsi protein hewani setiap hari bagi bayi usia di atas 6 bulan 

4.   (D) Datang ke Posyandu setiap bulan 

Datang dan lakukan pemantauan pertumbuhan (timbang dan ukur) dan perkembangan, serta imunisasi balita ke posyandu setiap bulan 

5.  (E) Eksklusif ASI 6 bulan 

  ASI eksklusif selama 6 bulan dilanjutkan hingga usia 2 tahun 

Meski saat ini Indonesia berhasil menurunkan angka prevalensi stunting hingga mencapai 21,6% pada tahun 2022 yang lalu, namun upaya pencegahan tetap harus dilakukan agar angka kasus stunting di Indonesia terus mengalami penurunan. 

Tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta bersegera dalam melakukan konsultasi ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, agar segala potensi penyakit pada ibu dan calon bayi dapat segera mendapatkan penanganan sedini mungkin.

Redaksi

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dinas Kesehatan Inhil Berupaya Untuk Menekan Angka Stunting di Kabupaten Indragiri Hilir

Trending Now

Iklan