ARDnusantara.com, INHIL - Desa Sari Mulya, Kabupaten Indragiri Hilir, menunjukkan tren peningkatan prevalensi stunting pada anak balita selama tahun 2023 dan 2024. Data terbaru mengungkapkan bahwa prevalensi stunting di desa tersebut meningkat dari 2% pada 2023 menjadi 2,3% pada 2024. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menangani masalah stunting, yang menjadi perhatian serius karena dampaknya terhadap sumber daya manusia dan kualitas hidup masyarakat di masa depan.
Stunting, yang merupakan kekurangan gizi kronis, dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak. Penyebab utama stunting mencakup asupan gizi yang tidak memadai selama kehamilan dan masa balita, rendahnya pengetahuan ibu mengenai gizi, serta terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan dan sanitasi. Periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) menjadi momen penting dalam pencegahan stunting, karena intervensi yang tepat pada fase ini dapat memberikan dampak jangka panjang yang signifikan.
Sebagai bagian dari upaya penanganan stunting, pemerintah daerah telah menetapkan 26 lokasi intervensi di desa/kelurahan, termasuk Desa Sari Mulya. Berbagai program dilakukan untuk meningkatkan gizi ibu hamil dan balita, seperti pemberian tablet tambah darah, sosialisasi ASI eksklusif, pemberian makanan pada bayi dan anak, serta program pemantauan tumbuh kembang. Meski demikian, analisis menunjukkan bahwa masih ada tantangan, seperti pola konsumsi yang tidak memadai dan perilaku hidup bersih yang belum optimal.
Faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan termasuk kurangnya akses air bersih dan jamban, serta masalah kesehatan mental dan pendidikan ibu. Kelompok berisiko yang perlu mendapat perhatian lebih adalah remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, dan bayi di bawah dua tahun. Upaya terus dilakukan untuk memastikan mereka mendapatkan pendidikan dan pemahaman yang cukup mengenai kesehatan dan gizi.
Dinas Kesehatan bersama Puskesmas juga melakukan monitoring dan analisis di desa untuk memahami lebih dalam tentang pola asuh dan kebiasaan makan ibu hamil. Intervensi tambahan juga diarahkan pada pendidikan kesehatan reproduksi untuk mencegah pernikahan dini dan memastikan ibu hamil dalam kondisi sehat.
Dengan adanya berbagai langkah dan kolaborasi lintas sektor, diharapkan angka stunting di Desa Sari Mulya dapat menurun, meningkatkan kualitas hidup anak-anak dan masyarakat secara keseluruhan.
Redaksi