ARDnusantara.com, INHIL - Desa Harapan Makmur mencatat penurunan prevalensi stunting pada balita dari 0,127% di tahun 2023 menjadi 0,126% di tahun 2024. Meskipun jumlah balita stunting tetap satu orang, upaya terus dilakukan oleh pemerintah desa dan Puskesmas setempat untuk menekan angka stunting melalui berbagai program intervensi.
Beberapa program yang dilakukan antara lain pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada ibu hamil dan remaja putri, pemberian makanan tambahan (PMT), vitamin A, serta pendampingan pemberian ASI eksklusif. Selain itu, dilakukan rujukan balita stunting ke dokter spesialis anak di Kabupaten Indragiri Hilir untuk perawatan lebih lanjut.
Faktor utama penyebab stunting di desa ini meliputi asupan gizi yang tidak memadai, sanitasi yang buruk, serta kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi. Kelompok yang menjadi perhatian dalam pencegahan stunting antara lain remaja putri, ibu hamil, dan balita.
Desa Harapan Makmur juga bekerja sama dengan lintas sektor, termasuk Dinas Kesehatan, dalam memperkuat intervensi spesifik dan sensitif untuk mencegah stunting. Upaya ini diharapkan dapat terus menurunkan angka stunting di masa mendatang.